Gue punya alasan kuat kenapa gue memutuskan untuk ikut berpartisipasi dalam pesta demokrasi pemilihan mahasiswa raya kali ini. Tapi kalo ada yang menganggap gue maju untuk sekedar mendapatkan jabatan dan kekuasaan semata atau cuma pengen eksis doang atau cuma pengen , itu salah besar.
Sekali lagi, SALAH BESAR!
Karena emang dari awal gue gak punya keinginan pribadi untuk menjadi orang nomer 1 di BEM KM FGE UGM. Enggak! Gue bukan tipe orang yang ambisius dengan jabatan. Gue gak gila kekuasaan. Dan gue maju gak mewakili dari golongan tertentu.
Gue maju karena buanyaaak banget dukungan yang datang dari temen-temen mahasiswa di Geografi yang meminta gue untuk maju dan mengharap bahwa gue adalah orang yang tepat untuk memimpin BEM KM FGE UGM serta memperjuangkan aspirasi mereka.
Dukungan itu datang dari segala penjuru. Mulai dari teman-teman sejurusan, seangkatan, beda prodi, angkatan di bawah dan diatas gue, temen-temen pengurus UKM/HMJ, teman-teman di luar geografi, dan rekan-rekan aktivis lembaga di luar fakultas.
Buanyaaaaaakk banget.
Dan gue akan menjadi seseorang yang arogan apabila gue acuh terhadap dukungan yang datang bertubi-tubi itu. Gue berasa punya beban moral tersendiri yang selalu berteriak-teriak di kepala gue kalo seandainya gue gak menjawab panggilan hati nurani dan permintaan dari teman-teman tadi. Gue merasa ada yang mengganjal disini, di dalam hati, apabila gue masa bodoh dengan semua itu.
Itulah yang menjadi salah satu alasan kuat dibalik keputusan gue untuk maju.
Gue puya dua prinsip dalam hidup yang insya Allah akan tetep gue pegang. Pertama, amanah itu gak dicari-cari, tetapi amanah itu didapatkan dan dipercayai oleh orang lain kepada kita. Dan kalo udah ada orang yang mempercayakan kita untuk memegang amanah tersebut tapi kita gak mau, sungguh merupakan satu dosa besar. Kedua, orang yang akan mendapatkan amanah untuk menjadi seorang pemimpin pastilah benar-benar orang yang tepat. Amanah tidak akan pernah diberikan kepada orang yang gak tepat.
Nah, pertanyaanya.
Apakah gue yang sekarang sudah bisa menjadi orang yang tepat untuk menerima amanah tersebut?
Gue juga sadar diri, gue masih punya banyak kekurangan disana-sini. Gue yang sekarang, menurut gue pribadi, belum bisa menjadi uswatun hasanah. Belum bisa menjadi teladan bagi orang lain. Gue yang sekarang masih perlu banyak belajar, belajar, dan belajar lagi untuk bisa menjadi pribadi yang pantas untuk menerima amanah tersebut.
Lalu udah tau begitu, gue diam aja?
ENGGAK!
Berbagai macam cara gue tempuh untuk bisa menjadi lebih baik. Gue mulai sering diskusi dengan teman-teman, dengan senior, dan dengan siapapun untuk menambah ilmu dan pengetahuan gue. Karena gue rasa pembelajaran yang paling efektif adalah dengan berdiskusi. Dan itu sudah dibuktikan oleh sejarah bahwa diskusi merupakan cara yang ditempuh oleh founding father negeri ini untuk saling bertukar pikiran.
Gue gak berani memberikan garansi kalo seandainya gue menang nanti gue akan langsung membuat gerakan perubahan yang lebih progresif dan lebih kongkrit.
Gue gak berani.
Gak berani kalo seandainya gak ada dukungan dan partisipasi dari semua elemen masyarakat Georgafi. Karena untuk mewujudkan sesuatu perubahan besar, harus ada dukungan dari semua pihak. Gue gak bergerak sendiri, tapi gue bergerak bersama kalian. Gue gak memimpin sendiri, tapi gue memimpin bersama kalian. Karena tanpa adanya dukungan dari teman-teman disamping gue, gue cuma bagaikan seonggok daging yang hanya mampu bicara dan berjalan, tapi tak mampu berfikir dan merasakan.
Mari bergerak dalam kesepahaman demi kemajuan bersama. Tidak sekedar menjadi mahasiswa yang hanya bisa menuntut perubahan, tetapi mari menjadi mahasiswa yang melakukan dan menciptakan perubahan!
Geografi Bersatu!!!
Hidup Mahasiswa Indonesia!
Hidup Mahasiswa Gadjah Mada!
hidupp mas zen :D
BalasHapusbukan bukan.
Hapustapi..
Hidup Mahasiswa Indonesia!
Hidup Rakyat Indonesia!
*sambil ngangkat telunjuk tangan kanan ke udara* :)