Minggu, 05 September 2010

Sejarah, Tidak Mengenal "Si Nomer 2" !


Sejarah. Sebuah kata yang tepat untuk mewakilkan suatu hal yang sudah pernah terjadi dan berada dimasa lalu. Kalo menurut om wiki, sejarah itu kurang lebihnya dapat didefinisikan sebagai kejadian dan peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau atau asal-usul (keturunan) silsilah, terutama bagi raja-raja yang memerintah. Agak rancu memang, karena sejarah itu ya gak cuma mempelajari dan mengutamakan raja-raja yang sudah pernah memerintah doang. Semua hal yang sudah pernah terjadi dimasa lalu juga merupakan sejarah. Gak terkecuali orang biasa seperti kita. Bahkan blogger pun juga termasuk ke dalam sejarah!

Semua orang yang sudah pernah makan bangku sekolah, pasti pernah mempelajari sejarah. Karena sejak SD kita sudah dikenalkan terhadap ilmu itu. Walaupun dulu masih bergabung ke dalam mata pelajaran IPS (baca : Ilmu Pelajaran Sosial). Baru deh di tingkat SMP dan SMU, ilmu ini memiliki nama mata pelajaran sendiri.

Nah, satu hal yang menarik pada ilmu ini adalah : Kita selalu dipusatkan pada semua hal yang serba pertama kali. Apapun itu!

Sejak manusia mengenal tulisan dan bahasa, otomatis sejak itulah manusia mencatat semua hal -hal yang sudah pernah terjadi. Tapi ironisnya, kebanyakan hal-hal yang ditulis itu adalah yang serba pertama kali. Kita hampir tidak pernah mengenal orang nomer 2, yang melakukan hal serupa!

Misalnya begini, sejarah mencatat bahwa orang pertama yang pergi ke luar angkasa adalah Yuri Gagarin, seorang kosmonot Uni Sovyet (waktu itu masih Uni Sovyet yaa) yang pergi ke luar angkasa menggunakan pesawat Roket vostok 1. Sejarah mencatat itu!

Tapi apakah Sobat mengetahui orang kedua yang berhasil mengikuti jejaknya pergi ke luar angkasa?
Kita nyari di mbah google pun belum tentu berhasil dapet!

Sejarah juga mencatat bahwa Wanita Amerika pertama yang pergi ke luar angkasa ialah Sally Ride, dan orang pertama yang menginjakan kakinya di bulan adalah Neil Armstrong. Orang pertama yang menerbangkan pesawat udara berkendali adalah Wright Bersaudara (Orville Wright dan Wilbur Wright).

Tapi apakah kita tau siapa "si nomer 2" nya?

Nihil!

Sejarah tidak akan pernah mencatat dan mengabadikan "si nomer 2". Sejarah akan selalu mengutamakan orang-orang pertama! Mindset masyarakat kita sudah terprogram untuk mengutamakan Sang Pelopor, dan memandang sebelah mata terhadap "si nomer 2".

Namun berita baiknya adalah : Hal tersebut malah akan memacu kita untuk berusaha sekuat tenaga agar menjadi orang pertama! Dan hal ini adalah positif.

Kalau misalnya kita interpretasikan dalam keseharian kita, dalam suatu kompetisi kita sudah berusaha sekuat tenaga, mati-matian, belajar dan berdoa sungguh-sungguh untuk menjadi yang pertama, tapi malah hasilnya kurang memuaskan kita, menjadi "si nomer 2" misalnya. Kita justru akan terpacu untuk menjadi lebih baik lagi dan lagi, agar bisa menjadi yang pertama.

Hal tersebut justru malah membakar semangat kita untuk berusaha lebih giat lagi kedepannya. Bukannya malah frustasi dan gantung diri atau minum obat serangga!

Contoh kasus :
(Percakapan seorang anak dan bapaknya mendekati ujian semester)

bapak : anakku, besok kalo dapet rangking 1 nanti bapak ajak jalan-jalan ke Jogja yaa. anak : WAAH! beneran loh pak? bapak : iyaa bener, mangkanya belajar yang bener biar dapet rangking 1. anak : baik pak, saya akan belajar sungguh-sungguh!

Nah, disini si anak akan berusaha dengan sekuat tenaga untuk mendapatkan rangking 1, supaya bisa mendapatkan "hadiah" dari bapaknya. Yaitu jalan-jalan ke Jogja.

(Percakapan anak dan bapaknya setelah pengambilan raport) bapak : gimana hasilnya dek? dapet rangking 1 kan? anak : enggak pak, adek cuman dapet rangking 2 (sambil memasang muka kecewa) bapak : loh? lalu yang dapet rangking 1 nya siapa? anak : si anu pak (nama dirahasiakan, sebut saja dia Mawar), padahal adek udah belajar sungguh-sungguh biar dapet rangking 1! hiks (mau nangis) bapak : berarti gak jadi ya jalan-jalan ke Jogjanya, sesuai perjanjian anak : (nunduk) iyaaa pak. bapak : yaudah gak papa, yang penting kamu udah berusaha sungguh-sungguh. belajar yang bener lagi, supaya besok bisa dapet rangking 1. Ke Jogjanya besok aja ya anak : baik pak, adek akan lebih berusaha sekuat tenaga lagi!

Walaupun si anak tidak bisa mendapatkan keinginannya, tetapi dia berjanji akan berusaha lebih giat lagi kedepannya untuk mendapatkan rangking 1. Ini yang seharusnya kita lakukan dalam kehidupan kita.

Lebih berusaha sekuat tenaga!

7 komentar:

Sampai disini, ada tanggapan? ;)